mcbkabel dan beban daya listrik di rumah halaman 2, cara pemilihan kabel listrik yang sesuai kebutuhan, cara praktis teori rumus perhitungan listrik ngabidin, rumus dasar elektro berbagi ilmu, ipa 9 ktsp bab 9 arus listrik energi dan daya listrik, penggunaan pengaman listrik untuk arus lebih teknik, menghitung luas penampang kabel 4 / 5
Pengertian Kabel Listrik dan Jenis-jenisnya – Kabel Listrik yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Electrical Cable adalah media untuk menghantarkan arus listrik yang terdiri dari Konduktor dan Isolator. Konduktor atau bahan penghantar listrik yang biasanya digunakan oleh Kabel Listrik adalah bahan Tembaga dan juga yang berbahan Aluminium meskipun ada juga yang menggunakan Silver perak dan emas sebagai bahan konduktornya namun bahan-bahan tersebut jarang digunakan karena harganya yang sangat mahal. Sedangkan Isolator atau bahan yang tidak/sulit menghantarkan arus listrik yang digunakan oleh Kabel Listrik adalah bahan Thermoplastik dan Thermosetting yaitu polymer plastik dan rubber/karet yang dibentuk dengan satu kali atau beberapa kali pemanasan dan pendinginan. Kabel Listrik pada dasarnya merupakan sejumlah Wire kawat terisolator yang diikat bersama dan membentuk jalur transmisi multikonduktor. Dalam pemilihan kabel listrik, kita perlu memperhatikan beberapa faktor penting yaitu warna kabel listrik, label informasi dan aplikasinya. Informasi yang tercetak di kabel listrik merupakan informasi-informasi penting tentang kabel listrik yang bersangkutan sehingga kita dapat menyesuaikan kabel listrik tersebut dengan penggunaan kita. Informasi-informasi penting yang tercetak di kabel listrik tersebut diantaranya adalah sebagai berikut Ukuran Kabel Cable Size, yaitu ukuran pada setiap individu wire yang terikat bersama pada kabel yang bersangkutan. Berdasarkan ukuran American Wire Gauge AWG, Ukuran yang tercetak tersebut diantaranya seperti 8, 10, 12, 14, 16 dan lain-lainnya yang masing-masing angka tersebut mewakilkan diameter wire pada kabelnya. Makin besar angka tersebut makin kecil ukuran wire kabelnya. Sedangkan di Indonesia, kita biasanya menggunakan satuan mm2 seperti 4mm², 6 mm² dan seterusnya. Tegangan nominal, yaitu tegangan operasional wire kabel yang bersangkutan seperti 450/750V yang artinya tegangan nominalnya adalah sekitar 450V hingga 750V. Kode Bahan dan Jumlah Wire dalam Kabel, beberapa kode kabel yang sering kita jumpai diantaranya seperti NYA, NYAF, NGA, NYM, NYMHY, NYY, NYYHY dan lain-lainnya. Dari kode tersebut kita dapat mengetahui Bahan Konduktor dan Bahan Isolator yang digunakan serta jumlah wire konduktornya tunggal atau serabut lebih dari satu. Berdasarkan bentuknya, kabel listrik ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Berikut ini adalah jenis-jenis kabel listrik yang sering digunakan untuk menghantarkan arus listrik ataupun kabel-kabel listrik yang berfungsi untuk transmisi data. Kabel Berpasangan Paired Cable, yaitu kabel yang terbuat dari dua konduktor yang diisolasi secara individual. Kabel Berpasangan atau Paired Cable ini sering digunakan untuk arus listrik DC dan arus listrik AC yang berfrekuensi rendah. Kabel Twin Lead, yaitu kabel yang terdiri dari dua konduktor dengan bentuk yang mirip dengan pita. Kabel Twin Lead ini biasanya digunakan sebagai media transmisi yang menghubungkan Antena dengan Receiver perangkat penerima sinyal seperti Radio ataupun Televisi. Kabel Twin Lead ini sering disebut juga dengan kabel 300 karena impedansinya adalah 300. Kabel Shielded Twin Lead, kabel jenis ini mirip dengan kabel berpasangan atau paired cable, namun pada bagian dalam kabel dikelilingi oleh lapisan logam tipis yang terhubung ke wire konduktor ground. Lapisan logam tipis ini berfungsi untuk melindungi kabel dari medan magnet atau untuk menghindari gangguan lainnya yang berpotensi menyebabkan sinyal Noise pada kabel yang bersangkutan. Kabel Multi Konduktor Multiple Conductor Cable, yaitu kabel yang terdiri dari sejumlah konduktor dengan bungkusan Isolator secara individual yang warna-warni. Kabel jenis ini biasanya digunakan di perangkat listrik rumah tangga ataupun instalasi listrik rumah. Kabel Koaksial Coaxial Cable, yaitu kabel yang digunakan untuk menghantarkan sinyal frekuensi tinggi. Kabel Koaksial memiliki dua konduktor yang mana satu konduktor berada di rongga luar mengelilingi satu konduktor tunggal yang dipisahkan oleh bahan Isolator. Kabel jenis ini memiliki impedansi transmisi yang konstan serta tidak menghasilkan medan magnet sehingga cocok untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi. Kabel Pita Ribbon, kabel jenis ini sering disebut juga dengan Kabel Pelangi dan biasanya digunakan pada aplikasi atau rangkaian elektronik yang memerlukan banyak kawat konduktor sebagai penghubung. Kabel Pita atau Ribbon yang memiliki fleksibilitas tinggi ini umumnya digunakan pada rangkaian yang memerlukan tegangan rendah terutama pada rangkaian sistem digital. Kabel Serat optik Fiber optic Cable, yaitu kabel yang terbuat dari serat kaca atau plastik halus yang dapat mentransmisikan sinyal cahaya dari satu tempat ke tempat lainnya. Sumber cahayanya dapat berupa sinar Laser ataupun sinar LED. Diameter kabel serat optik sekitar 120 mikrometer. Kabel pasangan berpilin Twisted pair cable, Twisted pair Cable pada dasarnya merupakan sepasang kabel tembaga yang diputar bersama-sama berbentuk spiral dan dibungkus dengan lapisan plastik. Twisted Pair Cable ini pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Kabel UTP unshielded Twisted Pair dan STP Shielded Twisted Pair. Diameter Twisted Pair sekitar 0,4mm hingga 0,8mm. Baca juga Pengertian Media Transmisi dan Jenis-jenisnya. Kabel ListrikListrikMedia Transmisi Related Articles
Konduktoradalah media untuk tempat mengalirkan arus listrik dari Pembangkit ke Gardu induk atau dari GI ke GI lainnya, yang terentang lewat tower-tower. Penampang dan jumlah konduktor disesuaikan dengan kapasitas daya yang akan disalurkan, sedangkan jarak antar kawat fasa maupun kawat berkas disesuaikan dengan tegangan operasinya
Posted Januari 13, 2011 in Iptek Luas penampang kabel untuk arus bolak-balik Line to netral/ 1 fasa A = l x I x Cos Ø / y x u Luas penampang kabel untuk arus bolak-balik Line to line/ 3 fasa A = √3 x l x I x Cos Ø / y x u dimana A = Luas penampang nominal penghantar yang diperlukan m2 I = Kuat arus dalam penghantar Ampere u = Rugi tegangan dalam penghantar Volt = u x V, dimana u = Persentase Drop Tegangan, Max 5 % contoh u = 5 % x 380 Volt = 19 Volt l = Jarak dari permulaan penghantar hingga ujung meter y = Daya hantar jenis bahan penghantar yang digunakan S/meter y cu = 56200000 S/meter y al = 33000000 S/meter
Berikuttabel untuk menghitung Kemampuan Hantar Arus (KHA)/Ampere dan ukuran penampang kabel, *) Sebagai contoh perhitungan ukuran kabel listrik 1 phase yang memiliki besaran daya listrik 100 ampere, maka dapat menggunakan kabel listrik dengan daya hantar arus lebih besar sekitar 125% dari 100 ampere. 125% x Arus Max. 125% x 100 Ampere = 125 Ampere
Difinisi: "rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm² luas penampang kawat". Arus listrik mengalir dalam kawat penghantar secara merata menurut luas penampangnya. Arus listrik 12 A mengalir dalam kawat berpenampang 4mm², maka kerapatan arusnya 3A/mm² (12A/4 mm²), ketika penampang penghantar mengecil 1,5mm², maka kerapatan arusnya menjadi 8A/mm² (12A/1,5 mm²).
Hzog0IT. 343 11 430 116 122 30 338 471 22
penampang kabel dan arus listrik