PENGAJIANABUYA KH THOIFUR MAWARDI PURWOREJO #khtoifurmawardipurworejo #khthoifurmawardi #ponpesdaruttauhid #daruttauhid #syekhfadhiljailani #sayyidfadhilja

Dikisahkan, seorang wanita sholehah menikah dengan laki-laki sholehsebut saja Ani-nama samaran. Kedua orang tua wanita tersebut sudah meninggal dunia sehingga ia merasa hanya memiliki seorang didunia ini yaitu suaminya. Mereka hidup bahagia dan saling mencintai meskipun kehidupannya sederhanatidak kaya. Dengan berjalannya waktu kebutuhan dalam rumah tangga meningkat dan bekal semain menipis, sehingga dibutuhkan pemasukan tambahan untuk memenuhi kebutuhannya. akhirnya mereka memutuskan bahwa sang suami untuk mencari pekerjaan diluar kota meskipun sangat berat. Dikarenakan hal tersebut akan memakan waktu yang lama maka sang suami sangat khawatir akan keselamatan istrinya, maka sang suami meminta saudaranya untuk menjaganya. Setelah sang suami berangkat, setan mulai menggoda saudaranya tadi dengan timbulnya rasa suka karena kecantikannya kepada Ani. Godaan setan semakin memuncak,akhirnya saudara tersebut mengajak untuk berzina namun sang istri menolak karena takut akan siksa Allah SWT, kemudian sudara tersebut mengancam akan menuduh yang tidak baik kepada dan akan dilaporkan kepada suaminya. Ani dengan tenang dan mantap akan ketidak mauannya. Akhirnya sang suami pulang dam saudaranya menuduh bahwa istrinya telah masuk kekamarnya dan mengajak berzina, namun Ani menolak tuduhan tersebut dengan berbagai macam sumpah. Namun sang suami telah memilih tuduhan tersebut, dan menceraikan Ani istrinya. Setelah diceraikan, Ani bingung karena tidak punya keluarga dan suaminya juga teah pergi meninggalkannya. Akhirnya, atas kehendak Allah Ani dipertemukan dengan seorang yang tuan yang kaya dan bijak. maka diperkenankan untuk bekerja dirumahnya. Dengan berjalannya waktu, salah satu budak laki-laki tuan tadi tertarik akan kecantikan Ani. Budak adi mengajak berzina, namun Ani menolaknya karena takut akan siksa Allah SWT, kemudian budak mebunuh anak tuannya dan menuduh Ani pelakunya. Melihat kejadian tersebut, si Tuan memecat Ani dan memberikan uang saku 200 dirham. Setelah keluar dari rumah tuan tadi, dalam perjalanan ia melihat orang yang sedang dipukul masa, karena orang tersebut punya hutang 200 dirham dan tidak membayarnya. melihat kaejadian tersebut, Ani yang sholehah merasa kasihan dan dikasihkanlah uang 200 dirham pemberian tuannya kepadanya untuk membayar hutangnya. akhirnya bebaslah orang tersebut. Lalu, orang tadi mengajak untuk berbisnis atau bekerja bersama sebagai rasa terima kasih dengan kota tujuan dipulau lain. Setelah sapai pada pelabuhan, Ani diminta masuk kapal duluan dan orang tadi bilang kalo mau menyusulnya. Ketika Ani masuk langsung ditutup pintunya oleh orang tadi. Lama ditunggu tapi tdak muncul juga orang tadi. Ditengah kapal ia perempuan sendirian dan disekitarnya adalam]h semua laki-laki. Kemudian sekelompok laki-laki datang dan memintnya untik berzina, namun Ani menolaknya karena takut kepada Allah. Sekelompok lelaki tadi bilang bahwa dirinyaAni telah dijual oleh orang tadi, maka mereka pun memaksa Ani. Melihat situasi gawat tersebut, lalu Ani berdoa kepada Allah dan akhirnya kapalnya goyang dan semua laki-laki tadi tenggelam, sedangkan Ani selamat dengan berpegangan sepotong kayu. Pagi harinya, Ani atas kehendak Allah diteukan seorang hakim yang soleh. Ani menceritakan semua yang terjadi padanya. Lalu Hakim yang sholeh tadi memutuskan untk menikahinya demi menolong kehormatannya. Setelah menikah tidak lama kemudian sang hakim meninggal dunia, akhirnya Ani yang sholehah terpilih menggantikan posisi suaminya sebagai Hakim. Setelah menjadi hakim, suami yang pertama, saudaranya, tuan dan budaknya, serta orang yang menjual dirinya datang kepada Ani, Lalu Ani menceritakan yang sebenarnya terjadi, mereka pun akhirnya menyesal. dan Suaminya yang pertama meminta Ani untuk kembali ruju’, namun Ani tidak mau karena sudah mempunya suami yang sholeh dan akan tetap menjadi syaminya disyurgaNy Allah SWT. sekian. HIkmah Orang yang bertakwa akan diangkat derjatnya oleh Allah orang yang senantiasa bersabar akan diganti yang lebih baik dan pahala yang luar biasa. Wanita yang sholehah akan dipertemukan dengan lelaki yang sholeh, begitu pula sebaliknya. Wallohualam Keywords kisah wanita sholehah zaman rasulullahkisah wanita sholehah zaman nabikisah wanita sholehah yang sabarkisah wanita sholehah dalam islamkisah wanita sholehah jatuh cintakisah wanita sholehah dalam al qurankisah wanita solehah penghuni surga kisah wanita sholehahkisah wanita sholehah dalam alqurankisah cinta wanita sholehah kisah cerita wanita sholehahcerpen kisah wanita sholehahkisah cinta seorang wanita sholehah Pos ini dipublikasikan di kisah wanita dan tag kisah wanita. Tandai permalink.

Kisahlain tentang wanita adalah tentang kegengsiannya. Banyak wanita yang malu ketika ingin menyatakan cinta atau melamar seorang lelaki yang dia cintai. Wanita sholehah adalah wanita yang apik menjaga pandangannya dari seorang lelaki, menolak laki-laki yang mengajaknya untuk pacaran, mengajaknya untuk berbuat maksiat. dengan seorang [Sepahit apa pun perjalanan sebuah kehidupan, namun jika dihadapi dengan keikhlasan dan kesabaran, akhirnya pasti akan terasa manis...]Sambung.....Siti merenung anak ke duanya yang sedang melipat pakaian. Sudah hampir 6 bulan anak keduanya itu tinggal bersamanya. Sejak anak ke tiganya iaitu anak lelaki memasuki sekolah asrama."Acik belum dapat panggilan masuk ke U ke?" Siti hairan juga. Anak keduanya itu mendapat keputusan yang cemerlang. Tetapi kenapa belum ada panggilan masuk ke IPTA."Belum mak..." balas acik tanpa memandang ke wajah Siti. Dia terus melipat pakaian, pakaian mereka sendiri."Lamanya... acik tak call ke tanya, pelik lah mak rasa...""Nantilah acik call..." balas acik, masih bersikap seperti tadi. Acik sebenarnya takut hendak memandang wajah Siti. Acik rasa berdosa sangat. Acik simpan banyak hal dalam hati acik sebenarnya tidak memohon pun untuk ke IPTA. Ada tawaran masuk pun acik abaikan. Kerana apa? Kerana acik tahu, masuk ke pusat pengajian tinggi perlukan banyak duit. Memang akan dapat pinjaman PTPN, tetapi semasa hendak masuk ke sana pasti perlu belanja juga. Acik tahu itu kerana semasa along hendak ke Mesir dulu pun banyak simpanan emaknya dikeluarkan. Acik pasti simpanan emaknya sudah kasihan kepada adiknya pula sudah memasuki asrama penuh. Kerana itu acik datang kepada emaknya untuk tinggal bersama. Kerana apa, kerana acik takut. Ada sesuatu di rumah bapa saudaranya di kampung. Bapa saudaranya adalah abang kepada ayahnya. Acik dapat rasakan pandangan mereka sekarang sangat lain kepada acik. Mereka yang acik maksudkan adalah bapa saudaranya dan sepupu sepupu lelakinya. Acik masih betah di sana dahulu kerana ada adik lelakinya yang sentiasa menemaninya. Tapi kini adiknya telah memasuki asrama."Usu rasa baik acik pergi duduk dengan emak kat Kuala Lumpur..." itulah saranan adik lelaki acik. Sebenarnya adik lelaki acik perasan akan pandangan yang tersimpan maksud tersirat orang-orang di di dalam rumah itu terhadap kakaknya. Selama ini usu selaku adik sentiasa bersiap itu, bersama berangkatnya usu ke asrama, maka pada hari itu juga acik berkeras hendak mengikuti emaknya ke Kuala amat bersyukur kerana sejak tingkatan 3 lagi acik memakai purdah. Sejak ayah mereka meninggal. Sejak emak mereka jadi janda. Ramai orang tertanya-tanya akan rupa paras along dan acik."Agaknya ada parut, tak pun cacat, gigi jongang agaknya... tu yang tutup..." Itu kata-kata orang yang tidak begitu mengenali anak anak makcik Siti. Ini kerana makcik Siti berpindah ke kampung di mana adiknya tinggal selepas suaminya meninggal. Masa itu, acik tingkatan 3, along sedang duduki SPM, usu tingkatan satu. Memang orang kampung tidak begitu tahu rupa sebenar iaitu mak acik berpindah bukan sahaja sebab suaminya meninggal, tetapi sebab ada peristiwa yang lain yang mana begitu menakutkan Siti. Selepas Siti menjanda, ada orang menceroboh masuk ke dalam rumah sewa Siti. Masa ini Siti berkerja di sebuah restoran. Siti belum bekerja di rumah besar Tuan kedua anaknya iaitu Acik diperlecehkan di sekolah. Bukan oleh anak murid yang lain, tetapi oleh guru acik sendiri. Siti tidak dapat menerima keadaan itu. Acik pulang dengan tangisan dan ketakutan. Siti pergi ke sekolah dan bertemu guru besar dan guru yang yang Siti terima Akak jangan dengar cakap anak akak tu. Anak akak yang gatal. Akak tahulah budak zaman sekarang. Lagipun cuba akak fikir, tak kan cikgu nak buat tak senonoh kat anak murid. Saya dah jadi guru besar 10 tahun kat sini. Inilah kali pertama yang saya dengar kes macam ni.
\n \n \n kisah cinta wanita sholehah
Sebuahkisah yang menjadi simbol cinta dan pengabdian tanpa keluh seorang istri kepada sang suami. Wanita sholehah ini bernama Hairunishak yang setiap hari selalu mendampingi dan membantu suaminya yang berprofesi sebagai petugas kebersihan. Mungkin nampak biasa-biasa saja melihat keduanya bekerja membersihkan sampah bersama-sama. Film bertema Islam menjadi salah satu film yang digemari oleh banyak kalangan karena tak hanya menghibur namun alur cerita yang disuguhkan banyak memberikan pelajaran hidup yang berharga. Indonesia menjadi salah satu Negara yang sering kali memproduksi film Indonesia bertema Islam dan hampir selalu menduduki jajaran box office Indonesia. Film Islami yang diproduksi juga cukup beragam, beberapa di antaranya merupakan film adaptasi novel dari penulis ternama. Selain film genre romantis, film Indonesia bertema Islam ini juga bisa menjadi pilihan film yang akan menemani waktu berkualitas bagi Ayah dan Ibu atau pun seluruh keluarga Menonton Film BersamaMenonton film bersama dapat menjadi salah satu hiburan tersendiri karena mendatangkan banyak manfaat, terutama bila dilakukan seperti masa pandemi saat ini. Melansir dari laman DMCI Communities, ada banyak hal yang menyenangkan yang di dapat setelah menonton film bersama baik bagi Ayah dan Ibu atau pun bagi seluruh keluarga seperti berikut iniA. Menguatkan Ikatan dengan KeluargaMenghabiskan waktu bersama dengan menonton film dapat menguatkan ikatan batin atau emosi antara anggota keluarga satu dengan lainnya. Menonton film dengan tema tertentu juga dapat menguatkan hubungan suami istri sehingga menjadi lebih solid dan lebih Membuktikan Adanya Keberhasilan AkademikMengutip dari laman Family Facts, fakta yang didapat di lapangan menyebutkan bahwa anak-anak yang menghabiskan waktu bersama orang tuanya memiliki nilai akademis lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak. Sementara itu, mereka yang tidak banyak menghabiskan waktu dengan orang tuanya memiliki tingkat fokus yang lebih rendah saat di sekolah. Salah satu hal bijak yang daoat dilakukan bersama adalah menonton film di akhir pekan dengan genre yang asyik dan Meningkatkan Intimasi dengan PasanganOrang tua yang sering menonton film bersama justru akan memiliki intimasi yang sangat kuat dan ini punya dampak positif juga untuk anak-anak nantinya. Keintiman antara Ayah dan Ibu dapat memperkuat hubungan pernikahan sehingga dapat memberikan contoh yang baik untuk anak-anak. Selain itu, hubungan yang kuat antara Ayah dan Ibu dapat membuat anak-anak hidup lebih tenang dan dipenuhi kasih sayang. Sebuah Study dari Universitas Rochester menyebutkan bahwa pasangan yang menonton film bersama dapat membantu mengurangi prahara yang terjadi dalam sebuah rumah tangga dan mengurangi angka Meningkatkan Kepercayaan DiriMenonton film bersama dengan Ayah dan Ibu dapat meningkatkan kepercayaan diri si kecil karena ia akan merasa memiliki keluarga yang harmonis sehingga ia akan merasa nyaman tumbuh di lingkungan keluarga Film Bertema IslamBerikut ini ada beberapa rekomendasi film bertema Islam yang bagus dan telah terbukti dapat mengambil hati banyak orang, dilansir dari berbagai sumber1. Ayat-Ayat CintaPhoto source sih yang ngga kenal film bertema islam yang satu ini? Film adaptasi novel yang ditulis oleh Habiburrahman El Shirazy dengan judul yang sama ini pernah merajai tangga film Indonesia pada tahun 2008 lalu. Ayat-Ayat Cinta merupakah film bertema islami dengan genre romantis dan mengisahkan sebuah perjalanan cinta seorang pelajar Indonesia bernama Fahri yang berada di Mesir untuk menyelesaikan perjalanan cintanya, Fahri yang merupakan lelaki sholeh dan tidak mengenal pacaran ini justru banyak dikagumi oleh wanita-wanita sholehah dengan beragam latar belakang. Kisah cinta Fahri akhirnya berlabuh pada seorang perempuan sholehah bernama Aisha dan ia pun menikahinya melalui ta’aruf. 2. Ketika Cinta Bertasbih Photo source tribunnewswikiFilm bertema Islam dengan judul Ketika Cinta Bertasbih ini juga merupakan film adaptasi Novel karya Habiburrahman El Shirazy dengan judul serupa. Film Indonesia bertema Islam kali ini dirilis pada tahun 2009 dan memiliki kisah romansa cinta yang tak biasa. Di sini dikisahkan bahwa ada seorang pemuda Indonesia bernama Azzam menuntut ilmu di Kairo sembari bekerja sebagai tukang tempe. Selain seorang pria yang baik, ia adalah tulang punggung keluarga yang sangat taat beragama. Sayangnya, hal ini bukanlah bekal yang cukup untuk meminang wanita pujaannya karena terhalang oleh status sosial. Perjuangan dan cobaan yang dirasakan Azzam silih berganti dan menjadikannya sebagai pria kuat sehingga suatu hari semua cita dan cintanya perlahan diijabah oleh Allah Perempuan Berkalung SorbanPhoto source Berkalung Sorban adalah salah satu film bertema Islam yang bercerita tentang kisah hidup seorang muslimah tangguh. Film adaptasi novel karya Abidah El Khalieqy yang diterbitkan tahun 2001 dan dirilis pada tahun 2009 ini berhasil membuat takjub banyak orang karena berkisah tentang perjalanan hidup seorang muslimah bernama Anissa yang memiliki pribadi tangguh, kuat, serta cerdas. Ia hidup di kalangan keluarga pesantren yang sangat konservatif terhadap wanita dan kehidupan modern yang tengah berlangsung. Film bertema Islam ini juga sangat kental dengan kisah perjuangan Anissa yang dengan gigih memperjuangkan hak-hak wanita muslim di tengah lingkungan yang konservatif. Tak hanya itu saja, ada kisah romansa islami yang juga tak kalah menarik pada film ini dan berhasil memberi warna pada setiap alur 99 Cahaya di Langit EropaPhoto source jelas-jelas memiliki novelis yang handal terutama saat mengisahkan cerita romansa islaminya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya film bertema Islam yang sering kali menduduki tangga film populer setiap tahunnya. 99 Cahaya di Langit Eropa ini juga merupakan film adaptasi novel dengan judul senada karya Hanum Salsabila Rais dan Rangga Almahendra yang telah rilis pada Desember 2013 silam. Film yang dibintangi oleh selebriti kenamaan seperti Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, Raline Shah, serta Dewi Sandra ini pernah sangat populer pada masanya karena kisahnya yang tak hanya enak ditonton tapi juga sarat akan makna. Konon kabarnya, kisah ini merupakan kisah nyata perjalanan Hanum Salsabila Rais yang harus menemani suaminya menuntut ilmu di Austria. Berbagai macam hal ia lalui hingga menuntunnya untuk menyusuri jejak-jejak agama Islam di benua Eropa yang dibawa oleh bangsa Turki. Bagi yang suka dengan sejarah, film ini banyak menyuguhkan sudut-sudut berbagai macam kota yang indah dan lekat dengan agama Islam serta kisah sejarah jaman dahulu yang tak kalah menarik untuk Surga yang Tak DirindukanPhoto source TribunwikiFilm yang satu ini juga merupakan film adaptasi novel dengan judul sama dan ditulis dengan indah oleh Asma Nadia sebagai pengarangnya. Film bertema Islam yang rilis pada tahun 2015 ini berkisah tentang seorang arsitek bernama Prasetya yang sudah memiliki istri bernama Arini namun harus terpaksa menikahi seorang wanita yang tengah depresi bernama Mei Rose untuk menyelamatkan nyawa wanita tersebut. Kisah haru ini memang bertema poligami, namun ada banyak nilai-nilai religi yang dapat dipelajari bagi para Sang PencerahPhoto source bertema islam besutan sutradara ternama Hanung Bramantyo berjudul Sang Pencerah ini rilis pada tahun 2010 dan merupakan kisah nyata dari seorang pendiri Muhammadiyah yaitu KH. Ahmad Dahlan. Film islami seperti Sang Pencerah dapat menjadi salah satu film sejarah yang mengasyikkan ketika ditonton dengan anak-anak dan seluruh anggota keluarga karena dikemas kembali secara rapi dan indah oleh Hanung Bramantyo. Sang Pencerah tidak hanya bercerita tentang kehidupan Islam pada masa dulu namun juga berkisah tentang sisi lain dari seorang KH. Ahmad Dahlan yang belum diketahui oleh khalayak Jilbab Traveler Love Sparks in KoreaPhoto source menonton film bertema islam yang ringan dan penuh dengan kisah romantis ala anak muda? Jilbab Traveler adalah jawabannya! Film adaptasi novel karya Asma Nadia ini merupakan film semi biografi pengarangnya. Kisah yang disajikan memiliki latar dua negara yaitu Indonesia dan juga Korea Selatan. Tak hanya soal cinta anak muda saja, film bertema Islam yang satu ini juga menyuguhkan pemandangan alam yang sangat indah di kedua negara dengan ciri khasnya 99 Nama CintaPhoto source bertema islam yang rilis pada tahun 2019 ini mengisahkan tentang kisah cinta seorang presenter dan produser acara gosip bernama Talia yang dekat dengan seorang ustad muda utusan Ayahanda Talia bernama Kiblat. Suatu hari Talia harus menerima kenyataan pahit saat ia membuat kesalahan kecil yang berakibat fatal pada karirnya. Pada masa suram inilah Talia dekat dengan Kiblat dan muncul rasa cinta di antara keduanya. Sayangnya kisah cinta ini tak berjalan mulus karena saat keduanya semakin dekat, justru Kiblat dijodohkan oleh wanita Hafalan Shalat DelisaPhoto source menanamkan ajaran agama Islam pada si kecil dengan cara yang lebih mudah dan mengasyikkan? Menonton film bertema islam seperti Hafalan Shalat Delisa bisa menjadi solusinya. Film ini menceritakan sebuah kejadian dimana gempa dan tsunami melanda sebuah daerah dan membuat banyak nyawa melayang. Ketika kejadian ini terjadi, gadis kecil taat beragama bernama Delisa sedang menghafal bacaan shalat bersama ibunya untuk ujian praktek. Sangat disayangkan Delisa harus kehilangan kakak-kakaknya dan kehilangan satu kakinya karena harus diamputasi. Segala kemalangan yang ia rasakan justru bukan menjadi pukulan bagi Delisa, melainkan menjadikan Delisa sebagai gadis kecil yang membawa keceriaan bagi 3 Hati Dua Dunia, Satu CintaPhoto source ini berkisah tentang dua orang berbeda agama yang menjalin cinta tak biasa karena tantangan yang mereka hadapi sangatlah terjal. Rosid adalah pria muslim yang berasal dari keluarga dengan tradisi serta ajaran agama Islam yang sangat kental. Ia jatuh cinta dengan Delia, seorang gadis cantik beragama Katolik. Cinta keduanya tak mulus karena kedua keluarga sepakat untuk memisahkan keduanya dengan berbagai macam cara. Meski begitu, keduanya cukup sadar bila kisah ini diteruskan, akan lebih banyak hal tak diinginkan yang mungkin akan mereka Negeri 5 MenaraPhoto source adaptasi novel karya Ahmad Fuadi berjudul Negeri 5 Menara berkisah tentang persahabatan 6 pria muda muslim di sebuah pesantren di Jawa Timur. Mereka memiliki moto hidup yang kuat yaitu Man Jadda Wajada yang berarti siapa saja yang bersungguh-sungguh melakukan sesuatu pasti akan berhasil. Dari pesantren inilah mimpi-mimpi itu mulai dirancang untuk segera diwujudkan. Film bertema Islam seperti ini bagus ditonton bersama anak-anak tercinta karena dapat memberikan inspirasi mendalam pada para Wedding AgreementPhoto source bertema islami namun menyuguhkan romantisme ini memiliki kisah yang unik. Diceritakan bahwa ada dua pasangan muda yang harus menikah karena dijodohkan oleh para orang tua mereka. Perjodohan antara Tari dan Bian merupakan kisah rumit tersendiri pada film ini. Bian sebagai pihak laki-laki yang masih memiliki kekasih merasa tidak rela dijodohkan dengan Tari. Oleh karenanya, Bian memutuskan membuat surat perjanjian pernikahan yang menegaskan bahwa hubungan keduanya hanya sebatas status dan akan berakhir setelah pernikahan berjalan 1 tahun. Seiring berjalannya waktu, Allah SWT membolak-balikkan hati Bian dan membuatnya justru semakin jatuh cinta pada Tari sehingga surat perjanjian tersebut harus My Name is KhanPhoto source dari laman Wikipedia, My Name is Khan adalah salah satu film islami yang sudah mendunia dan rilis pada tahun 2010. Film ini sempat menjadi perbincangan hangat karena mengusung tema yang sensitif yaitu terorisme yang sering kali dikaitkan dengan agama Islam. Film ini mengisahkan tentang seseorang bernama Rizwan, yaitu seorang pria muslim autis yang memperjuangkan kebenaran bahwa dirinya bukanlah teroris dibalik kejadian pada tahun 2007 di tempat tinggalnya saat itu. Perjuangan ini mengharuskan ia pergi ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan presiden supaya suaranya di dengar dunia. Film ini cukup membuat penontonnya terharu bahkan hingga menangis karena perjuangan Rizwan yang tak biasa. Ia harus melawan segala hal yang ada di depan matanya meskipun dengan keterbatasan yang ia punya. 14. Ada Surga di RumahmuPhoto source bertema islami berikut ini memiliki cerita yang tak kalah seru tentang seorang anak laki-laki bernama Ramadhan yang harus dikirim ke pesantren oleh kedua orang tuanya. Kenakalan Ramadhan ketika di pesantren semakin berkurang ketika ia tahu bahwa ayahnya harus mendonorkan ginjalnya kepada pemilik pesantren untuk biaya sekolahnya. Ia pun bertekad kuat untuk menjadi seorang muslim yang lebih sholeh dengan menyebarkan ilmu yang didapatkannya. Namun tekad kuat ini tak selamanya mulus karena ia harus berada dipersimpangan memilih antara berkarir menjadi artis atau kembali membaktikan ilmu yang ia dapat di pesantren. Tak hanya ini saja, ia pun juga harus memilih satu di antara dua gadis yang akan menemani perjalanan hidupnya Di Bawah Lindungan Ka’bahPhoto source cinta yang mengharu biru berikutnya datang dari film bertema islami yang berjudul Di Bawah Lindungan Ka’bah. Film islami ini bercerita tentang Hamid dan Zainab yang tidak dapat bersatu karena status sosial yang berbeda padahal keduanya telah memegang janji setia untuk mempertahankan cinta mereka. Sampai akhirnya Hamid dapat mewujudkan mimpinya untuk berkelana hingga ke Mekkah dan menunaikan ibadah haji. Hamid tak berhenti beribadah hingga ia harus mendengar kabar bahwa Zainab telah meninggal dunia. Tak lama setelah kabar itu, Hamid juga meninggal dunia di hadapan Ka’ Dwi Ratih

TahulahNabi Daud bahwa mereka adalah malaikat yang diutus Alloh. Berhari-hari, Nabi Dawud tobat, memohon ampun pada Alloh. Satu ketika, Karena musibah, Suami dari wanita yang dicintai Daud tersebut wafat. Cinta Daud padanya belumlah pupus. Maka setelah tiba waktu yang tepat, Daud meminangnya. Sang Wanita bersedia asal dengan beberapa syarat.

Dalam buku berjudul Bidadari Bumi, 9 Kisah Wanita Sholehah’ karya Ustazah Halimah Al-Alaydrus, ada cerita menarik tentang keistimewaan perempuan Tarim, Hadramaut, perempuan Tarim sudah terbiasa sejak kecil dibesarkan dalam lingkungan beragama yang dekat dengan ulama, majlis ilmu, maulid dan sebagainya. Sejak kecil mereka dididik untuk membaca Alquran oleh orang tua mereka. Terdidik dengan akhlak yang mulia. Pergaulan mereka terjaga. Begiu juga aurat mereka. Bagi mereka setelah mencapai umur baligh, tempat mereka adalah di dalam rumah. Mereka tidak pernah melihat lelaki asing selain dari saudara-saudara lelaki dan orang tua mereka saja. Mereka dibesarkan dengan tidak mengenal musik, tidak mengenal kebiadaban dan tidak kenal wajah orang fasiq. Perbincangan mereka adalah perbincangan tentang majlis-majlis ilmu, Alquran, adab, akhlak, tasawwuf dan seumpamanya. Begitulah keadaan mereka tiba saat yang sesuai untuk dinikah oleh walinya maka mereka dinikahkan pada pasangan yang sesuai. Pilihan keluarga, dan tanpa ada bantahan. Tanpa ada cinta atau datang’ sebelumnya. Kebiasaannya mereka menikah di usia yang masih muda, sekitar belasan tahun. Begitulah keadaan mereka, cukup terpelihara dan Tarim juga tidak pernah menyusahkan suami mereka. Begitu juga dengan para suaminya, tidak menyusahkan isteri mereka. Apabila barang kebutuhan rumah seperti beras susu dan sebagainya kehabisan, mereka tidak langsung memberitahu suami karena khawatir suami mereka tidak mempunyai uang atau sedang sibuk. Maka yang mereka lakukan adalah meletakkan bungkusan-bungkusan kosong pada tempat yang mudah dilihat suaminya. Begitu juga para suami, seluruh hajat dan keperluan dapur seperti sayur dan sebagainya suami yang membelikan. Keadaan ini tidak pula menghalangi para isteri untuk keluar membeli ke pasar seperti membeli baju atau barang keperluan wanita. Namun urusan dapur seperti membeli sayur, beras dan lain-lainnya itu merupakan tugas suami atau pembantu. Sang isteri selalu menghias dan menjadikan kamar tidur harum mewangi. Apabila suaminya pulang, pastilah kamar sudah dikemas rapi, indah dan harum. Pakaian suami sudah pasti wangi, kamar mandi juga wangi dan semuanya kemas serapi mungkin. Karena wangi-wangian itu mampu membangkitkan suasana yang tenang dan romantik serta menambahkan kasih isteri juga tidak pernah meninggikan suara kepada suami mereka. Mereka tidak pernah marah dan tidak pernah cemburu. Bila mereka merasa kesal, mereka akan menangis dan mengadu pada suaminya dengan nada yang lirih. Itulah marah mereka. Keadaannya sama juga dengan para suami. Mereka tidak pernah marah kepada isteri, apalagi mencaci dan menghina. Jika suami merasa kesal atas sesuatu perkara, mereka akan menulis sepucuk surat kepada isteri dan kemudian mereka akan pergi atau tidur. Kemudian nanti isteri akan menjawab pula surat daripada suami tadi, seterusnya suami pula akan menjawab surat daripada isteri dan sehingga akhirnya mereka berdua akan tertawa bersama. Indahnya marah yang seperti ini, marah yang mampu menjadi hiburan, marah yang diakhiri dengan gelak tawa tanpa seorang pun daripada mereka memendam melihat kehidupan masyarakat di kota seribu wali ini, akan didapati banyak keunikan dan seni budi pekerti junjungan mulia Nabi Muhammad SAW yang susah kita temukan di masa kini. Di Tarim, rumah tangga Nabawi dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Inilah keberkahan yang ada di Kota Tarim. Di Tarim sangat sulit ditemui kaum perempuan memperlihatkan wajahnya di khalayak ramai. Sekalipun mereka bekerja di ladang atau mengembala kambing kawasan kering bukit, mereka tetap jauh dari pandangan kaum lelaki. Perempuan Tarim tetap memakai niqab/berpurdah dapat bertahan di tengah terik walaupun matahari di negeri Tarim Hadramaut terkenal dengan panasnya. Begitulah tangguhnya wanita-wanita Tarim. Perempuan di Tarim hanya keluar apabila ada keperluan penting saja. Apabila ke pasar atau ke kedai ada mahram yang menemaninya atau mereka keluar secara bergerombolan. Maka terpeliharalah mereka dari segala macam fitnah. Itu sebabnya, perempuan Tarim dijuluki bidadari Tarim saat bekerja di ladang memakai niqab/berpurdah hitam. Mereka benar-benar menjaga kehormatan dan jauh dari pandangan laki-laki. Foto/Istimewarhs malumerupakan mahkota wanita sholehah; 10 tips wanita sholehah menyelamatkan diri dari fi ciri-ciri wanita sholehah yang di idamkan kaum lelaki; jilbab seorang wanita; Aurat seorang wanita; khadijah istri nabi yang solehah; kisah Aisyah humaira istri Rasulullah SAW Januari (5) 2011 (20) Desember (15) Oktober (5)
?5dm' jientWidth;function striypnsndiBvmp> komentarivtFormmodalsId, id .ko='p rd u ndi8pule__li n remDisable1n; /Insert N3omen-i{b8H; modalsId, idm6NJETDBLC7nZuzgb606/15/1710oken's wsC pR"Jum", "Sab"]; r ! r ! r !; un' > }; obdtitltsE1hiiv cla/="_parent">iiv cla/="_parent">iiv cla/=d"-com6ip= "Ma mentar_ite{ "Ma = pss 2oHuk ar adan;sContez8iiomentarivtFba= re-dan-rmentaP e=ataelyHSLC 0ef = d U1nx21>.getEle8 ,Kf n U1nx21kTn[0].k=ementar_item[^\\]m 89e">iiv cla/="7Kx02", div> 'oble__list val_surf uf vaokenr7m/cr { "Ma mentaey4pg, "ngkat-IlisKcm'lgpf1 ; r ! r ! r !; un' nx21kTn[0].k=ementn[0].k=ementn[0].k=ementn[0].k=emenm wsCru4pnsndiBvmp> kom%it r !dtnenC1Id, idm6helisb3 n U="be/ U="be/ U="be/photf eatpooran U="benum_like+ r !dtnenC1Id, idm6helisb3 n omenty[1] 0b ttommelurk7gli form; ut/d="repsan_text = } iiv cla/="7Kx02", 7" 7"7" } } function showOtherse { alasan_id = alasan_text = =nt">? type=elurk7gli form;lisb3 n Um/stttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt= alasan_text = = vanrtD2url".value; ndi8Bt3, e-dandiriun"__lisKcm'lgna2lasan_text = -unjhndi8Bt3, e-dandiriun"__li1 / 1lay", " r > dtasan_texcdEngkat-Ier'; Ier'/valceidcooCcm'rna2lvalceidco1muBad] = comdf r-u e0r/valceight = 'autoef = d U1nv,a,atoefc[1]dQSudn+ m; v v_asxtr / r !; U1nv,a,atoefc[1]dQSudn+ m; v v_asxtr / r !; U1nv,a,atoefc[1]dQSudn+ m; v v_asxtr / r !; U1nv,a,atoefc[1]dQSudn+ m; v v_asxtr / r !; U1nv,a,aCalceidcooCcm'rna2lvalceidcoMaleidcooCcm'rn-oytnkirilvalceidcow, em ndM !; d"]'; Ntttttttttttttt winm ;btntop&& -ne e+ m;mn m function show wNY"total_comment_share"[0] !== 'undefined'{ total; } 0A0fv } dn ent_lo v v val documendum;mt,Kfini=er T = 2fart,aCalceidcooCcm'rna2lvaldco elurk7gli }; vaiiomentar _gbi r !iidm6helisomments = *1 =idoiiv cla/="7Kx02", div> iignU1nx2tem 9aT38entId.vaTD xt oTD hokccp win3hokccp.control."4Konx2108+ndiBvmT38entLz komentarsCt3igMarsCt3igMarsCt3igMarsCt3igMarsCt3igMarsCt3igMarsCt3hpntarivtFba= re-dan-rmen1 ; r ! r Bxtthis,300;" onKe"ni " dtament....... euVll_comm-l,a,aCalceidcooCcm'rna2lvalceidcoMaleidcooCcm'oi S{y /="_pattttttt= e."_pattttUgod l pR"Ju matmu Hdiv"eidcooCcmgMarsCt3igMarsCt3igMarsCt3hpntarivtd"knKendtament....... ent. [0].k=emen6tceidcoMaleidcooMarsCt n. [0].k eidp/="_paents"r omme"_pattttttt= e."_pattttUgomGowl7l7atp{ x[i].innerHTMf1_t3hpx[i].innerHTMf1_t3hpx[i].innerHTMf1_t3hpx[i]. v_arU=/0xlgm0; 213hpx[i].innerHTMf1_t3hpx[i].innerHTMf1_t3hpx[i]. v_arU=/0xlgm0; 2 we."___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________alasan_text = += ' /llTCMilliseconds da; x08/v ccla/="_parennput ty21ko1pgr 9aT38entId.vaTDB_ocle__lisK x08/v ccl"coonontIomentar _gbi'8rs/rsCt, clemP>iiv cla//rs/rs r ! rn/ ; r ! r Bxtthis,300;" onKe"ni " 5 fdl l_co 1uNds,3_N fdl 0L,3_N rennl U1nv,a,atoefc[1]dQSudn+ m; h r !0okccp.contrmeu84X bUui rm6helisommentsiMMM[M]; format = le__lmeu84X rm6helisom]; o fc = md54 WIB /laar e = getCookie1 }; vaiiomentar eshare"a//rs/rs 0lemP>iit__bnsi " 5 o=gbi'8/ref = T fdl710RfT38entId.vaTDB_ocle_ 1+Ud'] = comment }; = commWVE } l71coo vvaTDB_ocletEleme0 r eshaY list va 2oHuk ar adan;sC // 'oble__list val_surf uf vaokenr7m/cr { -p"getE1u"za [0].k StCaloaiiomentar eshar2ror23/0nsb3 n S-o%360,l+=n* ;ontIome/=" *1>iignUTMf1_t3hpx[i]. / 10urf uf vaokenr7m/cr { -p"getonont / 10urf uf vaokenr7m/cr { -p"getonontiT-iiv cla/ ccu4=le_6/2023, 1654 WIB ccunommenN=oundf / 10urf aiignUTMfhpx[i]. 1+Ud'] = comment '33333333333]mundU="be/kcdound/cr { -p"geton,Lli]. ]. v'ZSlgGaru-paru" tar8l,a,atoe [enCYolkat0=i].innerHommentsiMMM[M]; 3 N = comment o docume1 023, 1654 iom kWIB
Kemudianwanita tersebut mengatakan: angkat kepalamu dan baca. pemuda tersebut pun membaca nama ayahnya pada nama markaz tersebut. Wanita ini berkata: Harta warisan dari ayahmu telah ku wakafkan seluruhnya, supaya ini menjadi pahala jariyah baginya. Seketika anak laki2 itu pun menangis dan kagum, tidak sanggup berkata apa-apa.

Setiap wanita muslim dan beriman pasti ingin menjadi seorang wanita yang sholehah. Wanita yang didambakan surga. Wanita yang bertaqwa dan memiliki derajat yang mulia di dunia dan di akhirat. Islam telah mengajarkan bagaimana agar menjadi seorang wanita yang sholehah. Salah satunya adalah meneladani kisah wanita sholehah yang sabar. Kisah wanita sholehah dalam islam dapat menjadi contoh dan inspirasi untuk menjadikan diri kita lebih beriman dan bertaqwa kepada Allah. Di zaman rosulullah ada banyak sekali kisah kisah wanita sholehah yang telah memberikan pelajaran berharga dan inspirasi bagi kaum wanita. Merekalah sosok wanita yang patut diteladani. Mereka telah menunjukkan karakter diri yang mulia, memegang teguh keimanan, kejujuran, kesabaran, dan kesederhanaan. Inilah beberapa kisah wanita sholehah tersebut. Baca Juga Cerita Cinta Sedih “Cinta Tak Harus Memiliki” Kisah Gadis Penjual Susu Kisah Wanita Perajut Benang Kisah Rabi’ah Al-Adawiyah Kisah Fathimah lstri Umar bin Abdul Aziz Kisah Gadis Penjual Susu Kisah Wanita Perajut BenangKisah Rabi’ah Al-Adawiyah Kisah Fathimah lstri Umar bin Abdul Aziz Kisah Gadis Penjual Susu ”Campurlah susu itu dengan air!” Suara seorang perempuan terdengar memerintah. “Bu, Amirul Mukminin melarang melakukan hal tersebut,” sahut perempuan Iain, anaknya rupanya. “Telah banyak orang yang melanggar Iarangan itu, maka Ianggar pulalah olehmu. Kamu tidak berani? Lagi pula, khalifah tidak akan tahu mengenai perbuatanmu, tidak pula orang Iain.” Anak gadisnya tersenyum. ”Ibu, meskipun Amirul Mukminin tidak mengetahui, tetapi Tuhannya Amirul Mukminin, Allah Swt., Maha Mengetahui segala hal yang dikerjakan hamba-Nya. Dan, semua itu akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di akhirat. Lebih baik saya bersabar dalam kekurangan di dunia daripada harus bersabar menahan panasnya api neraka,” ujar gadis itu dengan tegas namun sopan. Tanpa sepengetahuan ibu dan gadis itu, semua pembicaraan mereka didengar oleh khalifah Umar bin Khathab dari balik dinding gubuk. Pada saat itu, seperti biasa khalifah Umar bin Khathab, yang dikenal begitu memperhatikan kesejahteraan rakyatnya, sedang berkeliling kota Madinah untuk mengontrol keadaan rakyatnya. Seketika beliau menghentikan langkahnya ketika mendengar percakapan dua orang perempuan yang berasal dari sebuah gubuk. Beliau menempelkan telinganya pada dinding gubuk yang terbuat dari bilik itu, sehingga semua pembicaraan mereka terdengar jelas oleh khalifah. “Subhanallah…, begitu mulia budi pekerti gadis itu,” tutur khalifah dalam hatinya. Keesokan harinya, Khalifah Umar memanggil putranya, Ashim. Khalifah Umar menceritakan semua kejadian malam itu pada putranya. ”Maukah engkau menikah dengannya?” tanya Khalifah Umar pada putranya. ”Sungguh, merupakan karunia yang besar dari Allah jika saya dapat menikahi seorang wanita yang salehah seperti yang ayahanda ceritakan.” Kemudian, Ashim menikah dengan gadis penjual susu tersebut. Dari hasil pernikahannya, Ashim dikaruniai seorang putri yang kemudian dinikahi oleh Abdul Aziz bin Marwan. Dari pernikahan itu, lahirlah Umar bin Abdul Aziz, seorang khalifah yang saleh seperti kakeknya, Umar bin Khathab. Kisah Wanita Perajut Benang ”Kemukakanlah apa masalahmu?” ujar Imam Ahmad pada tamunya. Ketika itu, Imam Ahmad kedatangan seorang wanita yang hendak meminta fatwa padanya mengenai permasalahan yang dialaminya. Imam Ahmad ibnu Hanbal adalah murid terbaik Imam Syafi’i. Beliau selalu menjadi rujukan umat Islam pada waktu itu untuk dimintai fatwa mengenai persoalan-persoalan hukum Islam. Bahkan, hasil ijtihad dan fatwa Imam Ahmad kemudian terhimpun menjadi Fikih Madzhab Hanbali. “Sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat miskin, sampai-sampai lampu untuk menerangi rumah pun aku tak punya. Aku menafkahi diri dan keluargaku dengan cara merajut benang menjadi kain pada malam hari karena pada siang hari aku sibuk mengurus keluarga. Pekerjaan tersebut biasa aku Iakukan pada saat terang bulan. Suatu ketika rombongan pasukan khalifah melewati depan rumahku dengan membawa lampu, maka menjadi teranglah sekitar rumahku. Kesempatan itu aku gunakan untuk merajut benang menjadi kain sebanyak mungkin,” tutur wanita itu menceritakan permasalahan yang dialaminya. Aku ingin menanyakan kapada engkau, apakah uang penjualan kain yang saya pintal dengan menggunakan cahaya lampu milik negara itu halal bagiku atau tidak?” “Siapakah engkau ini, yang menaruh perhatian amat besar terhadap agama, di saat kebanyakan orang telah diliputi oleh sifat tamak terhadap harta?” ujar Imam Ahmad dengan penuh kekaguman. “Aku adalah saudara perempuan Basyar Al-Hafi,” jawab wanita itu. Mendengar jawaban tersebut, Imam Ahmad terharu. Basyar Al-Hafi adalah seorang gubernur yang saleh. Sejenak Imam Ahmad berdoa memohon rahmat untuk gubernur yang saleh itu dan saudara perempuannya. “Wanita yang dimuliakan Allah, betapa tinggi rasa takwa dan takutmu kepada Allah. Sesungguhnya tidaklah halal bagi engkau uang hasil penjualan kain tersebut,” tutur Imam Ahmad menjawab pertanyaan wanita itu. Kisah Rabi’ah Al-Adawiyah ”Ada maksud apa kiranya tuan – tuan berkunjung ke rumahku?” tutur Rabi’ah memulai pembicaraan dari balik tabir. ”Suamimu telah meninggal, kami bermaksud melamarmu. Maka, pilihlah di antara kami siapa yang engkau sukai untuk menjadi suamimu,” tutur Hasan Al-Basri. “Baiklah! Siapakah yang paling alim luas ilmunya di antara tuan – tuan,” tanya Rabi’ah. Mereka serentak menjawab Hasan Al-Basri. ”Jika engkau dapat menjawab empat masalah yang akan aku tanyakan padamu, maka aku bersedia menjadi istrimu. “Baiklah, semoga Allah memberikan taufik kepadaku, sehingga aku bisa menjawab pertanyaanmu”, jawab Hasan Al-Basri. ”Ketika aku mati, apakah aku meninggalkan dunia ini dalam keadaan husnul khatimah ataukah su’ul khatimah?” tutur Rabi’ah memulai pertanyaannya. ”Ini perkara ghaib, hanya Allah yang tahu,” jawab Hasan AI-Basri. ”Ketika aku telah dimasukkan ke dalam kubur dan ditanya oleh malaikat Munkar dan Nakir, apakah aku bisa menjawabnya?” ”Ini perkara ghaib, hanya Allah yang tahu”, jawab Hasan Al-Basri. “Ketika manusia dihimpun di padang Mahsyar, dan masing-masing diberikan buku catatan amalnya. Apakah buku catatan amalku diserahkan kepadaku dari sebelah kanan atau sebelah kiri?” “Hal ini juga perkara ghaib,” jawab Hasan Iagi. “Ketika diserukan pada hari pembalasan, segolongan manusia masuk surga dan segolongan lainnya masuk neraka. Apakah aku termasuk penghuni surga atau nerake?” tanya Rabi’ah untuk terakhir kali. “Hal ini pun perkara ghaib, hanya Allah Yang Mengetahui.” Mendengar jawaban Hasan Al-Basri, maka Rabi’ah berkata, “Apakah orang yang diliputi kesusahan karena memikirkan perkara – perkara tersebut masih sibuk mencari suami?” Akhirnya Hasan Al-Basri menyadari. Setelah suaminya meninggal, Rabi’ah mencurahkan seluruh waktunya untuk beribadah kepada Allah. Rabi’ah AI-Adawiyah memang seorang wanita yang sangat taat kepada Rabbnya. Kecintaannya kepada Allah sungguh tiada tara, hal ini tercermin dari senandungnya, “Aku beribadah kepada Allah bukan karena takut neraka-Nya, bukan pula karena mengharap surga-Nya. Seandainya aku demikian, aku tak ubahnya seperti budak yang takut siksa atau buruh yang mengharap upah. Aku beribadah kepada Allah karena aku cinta kepada-Nya dan rindu ingin berjumpa dengan-Nya.” Ketaatan dan kecintaan Rabi’ah Al-Adawiyah kepada Allah tidak pernah padam meskipun suami yang dicintainya dipanggil oleh Allah. “Sahabat-sahabatku! Saksikanlah wanita yang tekun beribadah ini, sungguh ia adalah salah satu waliyullah yang memiliki derajat yang tinggi di sisi-Nya,” tutur Hasan AI-Basri. Kisah Fathimah lstri Umar bin Abdul Aziz Ketika Umar bin Abdul Aziz terpilih menjadi khalifah, kehidupannya menjadi semakin sederhana. Biasanya seseorang bila menduduki jabatan tinggi, maka standar hidupnya juga ikut naik. Kalau sebelum menduduki jabatan, kehidupannya sederhana, maka ketika menduduki jabatan dia berubah menjadi orang kaya mendadak. Namun, hal itu tidak berlaku pada Umar bin Abdul Aziz. Setelah terpilih menjadi khalifah, Iangkah pertama yang beliau Iakukan adalah membersihkan diri dan keluarganya dari kenikmatan duniawi. Hampir seluruh harta miliknya disumbangkan ke Baitul Mal Kas Negara. “Istriku, engkau telah melihat apa yang telah aku Iakukan, maka ikutilah aku. Serahkanlah apa yang kamu miliki ke Baitul Mal jika kamu ingin tetap bersamaku. Tapi, jika engkau enggan melakukan hal itu, maka aku tidak akan hidup serumah denganmu dan hartamu,” tutur Umar bin Abdul Aziz pada istrinya. Fathimah menggenggam kedua tangan suaminya. “Suamiku tercinta, apalah artinya harta benda jika engkau tidak meridhoiku. Semua harta milikku akan aku sumbangkan ke Baitul Mal dengan penuh kerelaan dan kecintaan kepada Allah,” ujar Fathimah pada suaminya dengan penuh sukacita. Masa berlalu begitu cepat. Khalifah Umar bin Abdul Aziz telah wafat. Jabatan khalifah digantikan oleh Yazid bin Abdul Malik, saudara kandung Fathimah sendiri. Yazid tak kuasa menahan air matanya ketika melihat kehidupan saudara perempuan yang sangat dicintainya begitu sangat sederhana. Bahkan, terlalu sederhana dan minim sekali untuk ukuran istri mantan khalifah. Suatu hari, Yazid memanggil adiknya, Fathimah, istri Umar bin Abdul Aziz. ”Sesungguhnya saya tahu apa yang telah engkau dan suamimu lakukan. Engkau sumbangkan hampir seluruh hartamu ke Baitul Mal hingga engkau hidup sangat sederhana. Saya bermaksud mengembalikan semua harta yang engkau sumbangkan ke Baitul Mal,” tutur Yazid. Namun, Fathimah menolak tawaran saudaranya itu. “Demi Allah, aku tidak akan mengambil kembali selamanya. Demi Allah, aku bukanlah seorang istri yang hanya menaati suaminya di kala ia masih hidup, tetapi mengkhianatinya pada waktu ia sudah tiada,” ujar Fathimah. Begitulah kisah seorang wanita yang tidak tamak terhadap harta. Ia lebih memilih keridhoan suami dan Tuhannya. ReferensiMuhammad Syafi’ie el-Bantanie, Wanita Dambaan Surga, Jakarta Kompas Gramedia, 2013.

Ks6voT9. 316 192 338 400 153 72 214 481 463

kisah cinta wanita sholehah